..Buatlah Tiap Detikmu Berharga..
..............Arti kehadiranmu..............
Goresan Kalbu
- puisi (17)
Sunday, December 12, 2010
Tuesday, November 23, 2010
Kulihat, kurasa dan kuingat...
Sengat mentari siang itu
menyapa penantianmu
dalam getar rindu tertahan
dan amukkan rasa membara
...kuingat itu...
Pada taman itu
kau tabur putih cintamu
dalam senyum keikhlasan
walau tanya terukir di atas hasrat
...kulihat dari matamu...
Berjalan menyusuri lorong waktu
meninggalkan tapak tapak kebahagiaan
dalam debar yang menggelora
membakar jiwa bangkitkan asa
...kurasakan itu...
Akankah semua itu dapat kulihat dan kurasa lagi?
Akankah semua itu tidak hanya terukir dalam ingatanku?
Ku tetap ingin melihatmu, merasakan besar cintamu dan mengingat bahwa:
"di hatiku hanya ada engkau"
--------------------------------------------------
menyapa penantianmu
dalam getar rindu tertahan
dan amukkan rasa membara
...kuingat itu...
Pada taman itu
kau tabur putih cintamu
dalam senyum keikhlasan
walau tanya terukir di atas hasrat
...kulihat dari matamu...
Berjalan menyusuri lorong waktu
meninggalkan tapak tapak kebahagiaan
dalam debar yang menggelora
membakar jiwa bangkitkan asa
...kurasakan itu...
Akankah semua itu dapat kulihat dan kurasa lagi?
Akankah semua itu tidak hanya terukir dalam ingatanku?
Ku tetap ingin melihatmu, merasakan besar cintamu dan mengingat bahwa:
"di hatiku hanya ada engkau"
--------------------------------------------------
Always
Saturday, November 20, 2010
Kuingin, kumau, tapi.....
T'lah kutapaki jalan bercabang
berharap memeluk pelangi
yang datang saat titik-titik hujan itu berlalu
T'lah kulihat jelas pelangi itu
dan menikmati pesona keindahannya
yang dipancarkan menembus jiwaku
walau ku tahu hujan akan datang lagi
membawamu menghilang
membiarkan tulangku menggiggil
lalu beku dalam HARAP yang pernah ada
berharap memeluk pelangi
yang datang saat titik-titik hujan itu berlalu
T'lah kulihat jelas pelangi itu
dan menikmati pesona keindahannya
yang dipancarkan menembus jiwaku
walau ku tahu hujan akan datang lagi
membawamu menghilang
membiarkan tulangku menggiggil
lalu beku dalam HARAP yang pernah ada
tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan November
dirahasiakan rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
kuingin...kumau... tapi....
Ada yang belum lengkap di hidupku, kau tahu itu, tapi....
dari hujan bulan November
dirahasiakan rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
kuingin...kumau... tapi....
Ada yang belum lengkap di hidupku, kau tahu itu, tapi....
Monday, May 3, 2010
Indah Warnamu
Ruang hatiku...
pernah terpasang palang
pernah terkunci rapat
Dan mataku...
pernah melihatmu sama
Bukan pelangi...
Kupernah melipat hatiku
Meletakkannya pada sudut gundah jiwaku
dan membiarkan beku di kehampaan
Enggan bermain dengan manisnya rasamu
Karena lagi-lagi kau bukan pelangi....
Bagaimana aku bisa melihat pelangi?
Bagaimana ku tahu gerimis dan kabut belum berlalu?
Tersadar aku.. pintu hati penuh harap nan resah masih terkunci rapat
Itu dulu kawan.....
bukan hari ini kawan....
Pelangi itu telah nampak...
hadir di antara kelembutan dan hangat sapaanmu
Tak kau tunjukkan betapa lelahnya mendaki jiwa yang curam dan berbatu ini
Kau perlihatkan keindahan dengan cahaya dalam gelapnya lorong-lorong hatiku
Kau cairkan semua kebekuan, membuka lipatan hati
Dau kau titipkan edelweis di atasnya
saat ini,
bersamamu ku labuhkan hasrat dalam asa tak bertepi
mengalun manja penuh penantian hati
memahat cinta dalam diam
bersemai rasa menuang asa tertumpah
pernah terpasang palang
pernah terkunci rapat
Dan mataku...
pernah melihatmu sama
Bukan pelangi...
Kupernah melipat hatiku
Meletakkannya pada sudut gundah jiwaku
dan membiarkan beku di kehampaan
Enggan bermain dengan manisnya rasamu
Karena lagi-lagi kau bukan pelangi....
Bagaimana aku bisa melihat pelangi?
Bagaimana ku tahu gerimis dan kabut belum berlalu?
Tersadar aku.. pintu hati penuh harap nan resah masih terkunci rapat
Itu dulu kawan.....
bukan hari ini kawan....
Pelangi itu telah nampak...
hadir di antara kelembutan dan hangat sapaanmu
Tak kau tunjukkan betapa lelahnya mendaki jiwa yang curam dan berbatu ini
Kau perlihatkan keindahan dengan cahaya dalam gelapnya lorong-lorong hatiku
Kau cairkan semua kebekuan, membuka lipatan hati
Dau kau titipkan edelweis di atasnya
saat ini,
bersamamu ku labuhkan hasrat dalam asa tak bertepi
mengalun manja penuh penantian hati
memahat cinta dalam diam
bersemai rasa menuang asa tertumpah
Saat ini, senyuman hati isyarat wajah penuh cinta
selalu berwarna bak pelangi
riang hati terlupa jiwa yang pernah lara
karena cintamu yang selalu menyeruak dalam asa
Kini ku tahu, kabut tak menghalangiku melihat indah warnamu.
------------------------------------------For U
Monday, April 12, 2010
Hari Baru
Ku terjaga di gelapnya malam..
Menatap jarum jam dinding yg menari di lingkarannya.
Perlahan merangkak...
meninggalkan hari kemarin.
Dan ku tahu,
Ini hari baru
Lembaran yang baru bagiku
Dengan sisa jatah usia yg baru.
Bunga-bunga bermekaran
Karena izin-Nya,
Daun-daun berguguranpun
Karena izin-Nya
Begitu juga umurku bertambah
Karena izin-Nya.
Namun,
Ku ingat semua yang telah kulalui
Ku masih berhutang.
Sujudku belum khusuk,
Timbangan dunia dan akhiratku belum imbang
Karena ibadahku yang pas-pasan.
Saat ini,
Ku tak minta sekuntum bunga,
Atau sebait puisi,
Juga sekotak kado.
Tapi kuharap sebait doa.
Agar kakiku tak salah melangkah.
****************************************
Menatap jarum jam dinding yg menari di lingkarannya.
Perlahan merangkak...
meninggalkan hari kemarin.
Dan ku tahu,
Ini hari baru
Lembaran yang baru bagiku
Dengan sisa jatah usia yg baru.
Bunga-bunga bermekaran
Karena izin-Nya,
Daun-daun berguguranpun
Karena izin-Nya
Begitu juga umurku bertambah
Karena izin-Nya.
Namun,
Ku ingat semua yang telah kulalui
Ku masih berhutang.
Sujudku belum khusuk,
Timbangan dunia dan akhiratku belum imbang
Karena ibadahku yang pas-pasan.
Saat ini,
Ku tak minta sekuntum bunga,
Atau sebait puisi,
Juga sekotak kado.
Tapi kuharap sebait doa.
Agar kakiku tak salah melangkah.
****************************************
For someone: thanks buat doanya.
Thanks jg dah menemaniku saat menyambut hari baruku.
Thanks jg dah menemaniku saat menyambut hari baruku.
Thursday, April 1, 2010
Sajak Luka
Adakah tawa yang harus diukir
Ketika mimpi jadi cermin buat berkaca
Tatkala sekeping hati berdebar dalam keterasingan.
Dimanakah kedua tangan ini kuletakkan
Di tanganmu yang bakal menggenggamnya
Ketika hati kian membelah
Dalam jiwa sarat luka
Atau cukup ku genggam saja
Berlalu, tanpa harus ku berkata?!
Bagai titik-titik embun yang lembut,
Airmataku menyuarakan keikhlasan
Yang mewartakan rahasia mawar layu.
Namun, kaki masih juga kulangkahkan
Meski melukai dalam harap yg beku..
Ketika mimpi jadi cermin buat berkaca
Tatkala sekeping hati berdebar dalam keterasingan.
Dimanakah kedua tangan ini kuletakkan
Di tanganmu yang bakal menggenggamnya
Ketika hati kian membelah
Dalam jiwa sarat luka
Atau cukup ku genggam saja
Berlalu, tanpa harus ku berkata?!
Bagai titik-titik embun yang lembut,
Airmataku menyuarakan keikhlasan
Yang mewartakan rahasia mawar layu.
Namun, kaki masih juga kulangkahkan
Meski melukai dalam harap yg beku..
Sunday, March 21, 2010
Senandung Jiwa
Terdiam aku di persimpangan malam
termangu menunggu tanpa jeda waktu
mengelana dalam bisikan malam nan senyap
Kudengar jiwaku bersenandung,
senandung tanpa kata
hanya tembang di ufuk hatiku
yang tak pernah diuraikan oleh tinta di atas helaian apapun
yang merangkai cintaku dalam gaun yang tipis benderang
di mana kasih sayang dialirkan
walaupun tak pernah menyepuh bibirku
Dan ku bertanya,
dapatkah aku memandangmu?
mungkinkah kau tahu nyanyian hatiku?
Manakala kuperhatikan jiwaku
kutemukan bayanganku dan bayanganmu
saling menyapa dan tersenyum penuh arti
lalu, kusentuh ujung jemariku
kurasakan getar wujudmu..
namun hanya sesaat...
sebelum sirna di terjaganya mimpi
Apakah kau tahu
senandung itu masih bergaung di kesunyian
sebelum dicampakan oleh kegaduhan
dan kembali disimpan rapi oleh kebenaran
dirahasiakan oleh kecemerlangan siang?
Inilah senandung jiwa
yang lebih wangi ketimbang melati
terkunci dalam kalbu bak perawan suci
Mungkinkah kau mendengarkannya?
Mampukah kau hadirkan irama
yang mampu menggetarkannya?
Sejuta tanya di hatiku
tak membuat ku berhenti bersenandung.....
***************You're the one
Thursday, March 18, 2010
Ajarkan padaku Bunda
Ajarkan padaku bunda, tentang mata hati
karena kakiku berpijak di bumi nurani
dan tengah berlaga
di tengah pertempuran teknologi dan materi
Biarkan ucapmu meresap
laksana gerimis
yang membasahi tanah retak
sebab darimu telah kuteguk air susu kehidupan
Jangan berikan padaku tuntunan pada kekerasan
sebab tangan ini betapa kecil bagi Sang Maha Karya
untuk menorehkan noktah durhaka di lubuk buaian.
Friday, March 12, 2010
Kepingan Rindu
Lewat puisi ku cari wajahmu
dalam keheningan malam
dalam amukan pikiran
sekedar singgah sirami batin
Yang kini luluh di sibak luka kemarin
Ingin ku sentuh warnamu,
Yang melukis pelangi di hatiku
Ketika hati gersang penuh debu
Kau hadirkan oase bangkitkan hasrat
Segarkan rongga dadaku
Walau ku tahu ini hanyalah rasa
rasa yang meraba jiwa
membuai ku dalam sejuta mimpi
dalam kabut rindu tertahan
pada kau satu
Adakah rindu ini harus kugenggam?
Hingga pagi menjelang
Biarkan bermain dalam titik titik bayangan
Tanpa tahu kapan hayal yang menari
Terentang nyata dalam bingkai esok hari
dalam keheningan malam
dalam amukan pikiran
sekedar singgah sirami batin
Yang kini luluh di sibak luka kemarin
Ingin ku sentuh warnamu,
Yang melukis pelangi di hatiku
Ketika hati gersang penuh debu
Kau hadirkan oase bangkitkan hasrat
Segarkan rongga dadaku
Walau ku tahu ini hanyalah rasa
rasa yang meraba jiwa
membuai ku dalam sejuta mimpi
dalam kabut rindu tertahan
pada kau satu
Adakah rindu ini harus kugenggam?
Hingga pagi menjelang
Biarkan bermain dalam titik titik bayangan
Tanpa tahu kapan hayal yang menari
Terentang nyata dalam bingkai esok hari
Sunday, March 7, 2010
Ku Melihatmu, di sana...
Aku terdiam di simpang jalan
Saat kau buka malam dengan hukuman
Dalam penjara kabut
Yang kau bangun dia antara titik titik hujan
Terpaku langkahku, dengan tatapan nanar
terdiam.. mencoba berpaling dari bara, lalu retak
Dan kau,
Kau masih di sana
Bermain asyik dengan duniamu
Sementara bunga jiwa yang haus dibuai
Dalam setiap tarikan nafas kehidupan
Perlahan-lahan layu dalam genggamanmu
Kekasih,
Bila bunga itu hina kau jaga
Katakan padanya
Agar ikhlas dalam gugur yang menjemput.
______________
Saat kau buka malam dengan hukuman
Dalam penjara kabut
Yang kau bangun dia antara titik titik hujan
Terpaku langkahku, dengan tatapan nanar
terdiam.. mencoba berpaling dari bara, lalu retak
Dan kau,
Kau masih di sana
Bermain asyik dengan duniamu
Sementara bunga jiwa yang haus dibuai
Dalam setiap tarikan nafas kehidupan
Perlahan-lahan layu dalam genggamanmu
Kekasih,
Bila bunga itu hina kau jaga
Katakan padanya
Agar ikhlas dalam gugur yang menjemput.
______________
- Puisi tentang adanya Perselingkuhan
- Ilustrasi gambar dari film The end of the Affair. Film ini dibintangi oleh Ralph Fiennes (Bendrix), yang namanya melambung setelah membintangi The English Patient yang sukses di ajang Oscar, dan Julianne Moore, si 'pengganti' tokoh Clarice Sterling yang diperankan Jodie Foster dalam Hannibal.
Thursday, February 25, 2010
Senandung Duka
Polos wajah menyangsikan hari
Menyeringai pedih dalam tawa kanak
Sementara, tangan mungil mengais semilir angin
Pada angkuh waktu
Yang menghalau rindu ibu-bapa
Jangan mendongeng
Tentang lagu luka padanya
Karena air susu setegukan
Telah bercampur darah bernanah
Bagi haus mendera
Entah, di mana nurani
Akan membuka jembatan
Nilai harga dan harta
bagi dinding hati keserakahan
Yang dibisikkan padanya
Sunday, February 21, 2010
Kepada Kawan
Aksara dukamu masih teraba, kawan
Meski harus kueja huruf demi huruf
Kala untaian kata tertikam rasa
Namun jangan pernah lelah
Melayarkan kesah pada lautan
Yang begitu rela menerima jeritmu
dan menemanimu dalam arungan dengan lafalan doa
Agar kegelisahan malam
Enggan kembali menyapa
Walau gerimis belum juga reda
Menyisakan jarum-jarum
Menusuk gulana hati
Mengembun, lalu tercipta cermin di mata
Ingatlah kawan...
Jangan pernah lelah,
Menanti pelangi melintasi angkasa kalbumu
Jangan menangis hanya untuk getasnya luka
Biarkan saja terbang menjadi debu.
____________
Buat sahabatku: Mas Wilyo, tetap semangat ya..... ketegaranmu adalah inspirasi kami semua.
Juga buat sahabat2 yang mungkin sedang sedih atau terluka, keep smile, senantiasa mensyukuri semua yang terjadi dalam hidup serta senantiasa tawakal. Setiap cobaan ada hikmahnya.
Meski harus kueja huruf demi huruf
Kala untaian kata tertikam rasa
Namun jangan pernah lelah
Melayarkan kesah pada lautan
Yang begitu rela menerima jeritmu
dan menemanimu dalam arungan dengan lafalan doa
Agar kegelisahan malam
Enggan kembali menyapa
Walau gerimis belum juga reda
Menyisakan jarum-jarum
Menusuk gulana hati
Mengembun, lalu tercipta cermin di mata
Ingatlah kawan...
Jangan pernah lelah,
Menanti pelangi melintasi angkasa kalbumu
Jangan menangis hanya untuk getasnya luka
Biarkan saja terbang menjadi debu.
____________
Buat sahabatku: Mas Wilyo, tetap semangat ya..... ketegaranmu adalah inspirasi kami semua.
Juga buat sahabat2 yang mungkin sedang sedih atau terluka, keep smile, senantiasa mensyukuri semua yang terjadi dalam hidup serta senantiasa tawakal. Setiap cobaan ada hikmahnya.
Saturday, February 13, 2010
Doa Malam
Semoga doaku di wajah malam ini
Tak pernah sia-sia
dengan tengadah tangan
dan tundukkan kesombongan dalam-dalam
merangkak, mengetuk lirih di pintu-Mu
mengais celah tersisa
Semoga doaku di wajah malam ini
Senantiasa menggetarkan jiwa resah
yang tersenggal lara
seperti dedaunan terhembus semilir angin pagi
dan menawar dahaga hati
Semoga doaku di wajah malam ini
bukan sekedar lafalan kata-kata
yang berlalu lenyap
laksana embun bergulir di pucuk daun
dan menguap dalam gersang hari
kala mentari beranjak pergi
Semoga doaku di wajah malam ini
masih terselip engkau
yang terlantun karena sekeping mimpi
Tak pernah sia-sia
dengan tengadah tangan
dan tundukkan kesombongan dalam-dalam
merangkak, mengetuk lirih di pintu-Mu
mengais celah tersisa
Semoga doaku di wajah malam ini
Senantiasa menggetarkan jiwa resah
yang tersenggal lara
seperti dedaunan terhembus semilir angin pagi
dan menawar dahaga hati
Semoga doaku di wajah malam ini
bukan sekedar lafalan kata-kata
yang berlalu lenyap
laksana embun bergulir di pucuk daun
dan menguap dalam gersang hari
kala mentari beranjak pergi
Semoga doaku di wajah malam ini
masih terselip engkau
yang terlantun karena sekeping mimpi
Saturday, January 30, 2010
Orkhestra Alun-alun
Lewat temaram lampu-lampu
Alun-alun meneduhkan wajah malam Jogja
Pada beringin tua
Yang bersaksi untuk sejarah anak cucu kehidupan
Bagi dua insan bahagia
Yang melayangkan angan di pucuk awang
Bagi dua insan terluka
Yang terpaku membisu di atas pengkhianatan
Alun-alun senantiasa bercerita
Dalam diam
Alun-alun meneduhkan wajah malam Jogja
Pada beringin tua
Yang bersaksi untuk sejarah anak cucu kehidupan
Bagi dua insan bahagia
Yang melayangkan angan di pucuk awang
Bagi dua insan terluka
Yang terpaku membisu di atas pengkhianatan
Alun-alun senantiasa bercerita
Dalam diam
Subscribe to:
Posts (Atom)